Sabtu, 30 Mei 2020

GAYO POSOU 6


Keutamaan Puasa Syawal
Seminggu setelah hari raya Idul Fitri, dimulai pada tanggal 2 syawal dilaksanakan puasa enam hari pada bulan syawal diantara keutamaannnya menurut hadis, Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra. bahwasanya aku berbicara kepadanya, Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan kemudian ia menambahkan dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang waktu (satu tahun).” (HR Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad). Masih banyak keutamaan lainnya seperti Menyempurnakan Kekurangan dan Kekeliruan puasa ramadhan, Mendapat Ganjaran 10 Kali Lipat dan lainnya. Untuk lebih lengkapnya simak penjelasan Ust. Abdul Somad, klik disini

Foto : Koleksi Pribadi

Gayo Posou 6
Raya puasa enam hari bulan syawal seminggu setelah Idul Fitri yang dilaksanakan dimushalla masing-masing, di Nagari Lunang dinamakan Gayo posou nam rutin dilaksanakan setiap tahun, beda dengan Idul fitri yang dilaksanakan di Masjid, Gayo Posuo nam tidak ada shalat sunat dan khutbah seperti shalat ied, akan tetapi dilakukan semacam seremonial doa bersama penuh hikmad Sebagai Wujud Rasa Syukur pada Allah SWT. Penulis melihat Gayo posou nam semacam lebaran kecil dalam ruang lingkup Lingkungan, Kampung ataupun Kaum. Pada saat pergi ke Mushalla para ibu (Mak-mak) membawakan stok kue lebaran yang masih tersisa dirumah beserta minuman ringan atau kemasan. Ada juga berupa penganan khas seperti Nondeh dan Lpek Bugih.

Banyak hikmah maupun hal penting yang dibicarakan saat Gayo posou nam diantaranya halal bi halal dan silaturahmi maupun ma'af-ma'afan sesama jemaah. Penyampaian kas mushalla oleh pengurus pendapatan selama bulan suci ramadhan. Termasuk pembahasan shalat berjemaah empat puluh hari bagi jemaah yang akan melaksanakan. 

Sebagai penutup sesuai sunnah sebenarnya pelaksanaan puasa enam hari bulan syawal boleh dilaksanakan setelah Gayo posou nam selagi masih dibulan syawal bagi yang tidak sempat karena sesuatu atau lain hal, memang idealnya enam hari berturut-turut diawal bulan mulai tanggal 2 syawal. 

                                                                     
SELAMAT GAYO POSOU 6 NAGARI LUNANG

Minggu, 26 April 2020

ISOLASI DAN LOCKDOWN SUDAH ADA SEJAK DAHULU DI LUNANG

Isolasi menurut arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu pemisahan suatu hal dari hal lain atau usaha untuk memencilkan manusia dari manusia lain; pengasingan; pengucilan. Sedangkan menurut Istilah Centers for Desease Control and Prevention (CDD), isolasi merupakan langkah memisahkan antara orang diduga hingga positif penyakit menular dengan orang sehat.

Di Nagari Lunang isolasi telah ada sejak dahulu kala, untuk mengobati penyakit guna mencegah  penularan seperti penyakit kusta atau lepra, bahasa Lunang penyakit Kput. Isolasi ini bukan isolasi mandiri dirumah tetapi isolasi personal, yang mana pasien diasingkan ditepi hutan ataupun ladang biasanya dibagian hilir sungai. Selama masa pengasingan yang besangkutan dipantau oleh kerabat dekat saat mengantarkan bekal makanan, keputusan isolasi tersebut tentunya dalam rangka pengobatan yang ditangani oleh tabib (dukun) tempatnya berobat. Lama isolasi tergantung cepat lambatnya kesembuhan pasien ada yang sampai empat puluh hari bahkan lebih.

Zaman sekarang sudah jarang bahkan hampir tidak ada lagi pengobatan tersebut, hal ini dikarenakan semakin majunya dunia medis disamping telah tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Makanya dahulu masih sering kita dengar sumpah mboh knai kput karena saking mengerinya penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobaterium leprae.

Poto : Ilustrasi
Lockdown dalam bahasa Indonesia sama dengan Karantina atau kuncian, menguci akses masuk maupun keluar bagi siapapun untuk mencegah penyebaran virus. 
Beda lockdown di Lunang dengan Lockdown seperti yang saya terangkan diatas, lockdown yang kita bahas disini adalah persamaan bunyi dalam istilah bahasa indonesia disebut Rima. Jadi lockdown di Lunang adalah Laukdaun, laukdaun adalah menu doa assura tepatnya 1 Muharam yang rutin dilakukan disetiap mushalla di Nagari Lunang. Laukdaun adalah istilah makan pucuk kayu yang mana doa waktu itu tidak dibolehkan menunya besifat hewani berupa daging seperti ayam, ikan, telur dan sebagainya, akan tetapi musti menu nabati seperti sayuran pucuk ubi, kacang-kacangan dan lain-lain. Nulih Sambe Nunggu Babuko

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1441 H

Minggu, 12 April 2020

DOA BERSAMA MEMASUKI BULAN RAMADHAN

PROSESI MEMASUKI BULAN RAMADHAN  
Poto Courtesy of : Mizi TampanDeh
Dua minggu sebelum memasuki bulan Ramadhan masyarakat Nagari Lunang mulai melakukan berbagai persiapan dalam menyambut bulan suci tersebut, sesuai dengan tradisi turun temurun yakni Doa Bersama Memasuki Bulan Ramadhan (Badawa Masok Posou). Doa ini dilaksanakan secara berkelompok sesuai Suku atau Kaum masing-masing kelompok masyarakat.
Di Lunang terdapat Delapan suku dikenal dengan Panghulu nan Salapan, adapun nama-nama suku tersebut adalah : Malayu, Malayu Gadang Rantau Kataka, Malayu Gadang Kumbuang, Malayu Durian/Rajo, Malayu Kecik, Malayu Tangah, Caniago Patih dan Caniago mangkuto.klik disi

Hari waktu berdoa ditetapkan berdasarkan musyawarah Penghulu dengan Nan Tuo dan Mande Rubiah biasanya hari tersebut tidak sama antar satu suku dengan suku yang lainnya, hal ini berguna untuk pihak urang sumando agar bisa ikut, tidak bersamaan dengan jadwal dari suku mereka dan juga tamu dari suku lain bisa turut serta bagi yang berkesempatan.  Setelah mengetahui hari selanjutnya Pemangku Adat menyampaikan kepada Anakrapek, Sanak kemenakan serta Urang sumando. Sehari sebelum doa berbagai kesibukan mulai terlihat seperti membuat penganan malamang (memasak lemang), pinyaram serta masakan nasi gulai ayam, singgang ayam bahkan kambing bagi yang bernazar.


LOKASI BERDOA
Poto Courtesy of : Mizi TampanDeh
Tempat berdoa yakni dimakam atau pusara leluhur (bahasa Lunang = Tpat) sesuai norma adat di Minangkabau Basasok Bajarami Bapandam Bakuburan untuk menandai eksistensi suatu kaum sejak dulunya telah ada di tanah Lunang. Saat ini hampir di masing-masing Tpat memiliki Balai-balai (Balairung Terbuka), ada juga kaum yang melaksanakan doa di Mushalla. Selama ini banyak salah persepsi dikalangan masyarakat awam beranggapan doa tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam. Perlu penulis luruskan Badawa Masok Posou bukan sekedar Berdoa saja lebih dari itu membersihkan makam mendoakan para leluhur (Ziarah kubur) tak kalah pentingnya agar seluruh sanak keponakan mengetahui letak pusara leluhurnya, bukan meminta pada leluhur ini adalah sirik. Dengarkan penjelasan berikut dari : Ust. Adi Hidayat dan Ust. Abdul Somad. Badawa Masok Posou pada tahun sekarang tetap berjalan sebagaimana biasanya, walaupun ditengah pandemi virus corona semoga kita dijauhkan dari segala macam bala dan penyakit termasuk wabah CONVID-19.

Mizi TampanDeh Mengucapkan :
MARHABAN YA RAMADHAN 1441 H NAGARI LUNANG




Jumat, 20 Maret 2020

DOA SAPU RUMAH

Biasanya kita lebih familiar mendengar doa sapu jagad, nah di Nagari Lunang kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat ada namanya "Doa Menyapu Rumah" doa ini bukan berupa lafaz seperti doa sapu jagad dan jangan membayangkan pula membersihkan rumah dengan sapu sembari berdoa..! seperti ini untuk lebih jelasnya cekidot...πŸ‘‡
Suasana Doa Menyapu Rumah

Sejarah awal doa menyapu rumah
Asal mula doa menyapu rumah,  adalah saat ketika suatu keluarga akan melaksanakan hajatan pernikahan dari pihak perempuan maupun hajatan sunatan, maka dilakukanlah rembug keluarga besar terdiri dari Penghulu suku (Datuk), Pemangku adat, Mamak (Paman), Keponakan dan seluruh kerabat dekat. Hal ini dilakukan untuk sekiranya ada permasalahan seperti perselisihan dalam keluarga, tidak lagi bertegur sapa disebabkan suatu hal baik karena masalah ekonomi, sosial dan lain sebagainya. Sebelum resepsi dimulai seluruh permasalahan tersebut musti diselesaikan. Sesuai dengan semangat dan musyawarah dalam adat minangkabau "tiada kusut yang tidak terselesaikan dan tiada keruh yang tidak terjernihkan" sebagaimana lazimnya setelah musyawarah selesai ditutup dengan doa makan bersama. Dari filosofi musyawarah inilah dinamakan "Doa Menyapu Rumah" dalam bahasa daerah Lunang (Badawa nyapu umah).

Evolusi doa menyapu rumah
Seiring dengan berjalannya waktu Doa menyapu rumah telah banyak mengalami perubahan, awalnya sebagaimana disebutkan diatas. Kalangan yang hadir bukan cuma keluarga inti lagi secara berangsur telah dihadiri oleh semua kalangan yang sesuku serta tetangga dari yang mengadakan hajatan. Sekarang semua masyarakat dari berbagai latar belakang suku bahkan kerabat dari luar daerah pun ikut tentunya yang bersangkutan telah diberitahukan sebelumnya.

Doa menyapu rumah dilaksanakan tiga hari sebelum acara puncak hajatan biasanya dilaksanakan pada hari selasa malam ba'da magrib namun bisa saja bukan pada hari selasa kalau seandainya ada haul lain. Karena yang hadir ratusan orang tuan rumah musti menyiapkan beberapa tenda serta numpang dengan tetangga sebelah dan jangan heran sering meluber dipinggir jalan raya. Masakan yang disediakan bukan lagi sebatas nasi gulai tetapi berupa Sate atau Pecal serta buah-buahan, minuman disamping kopi dan teh ada juga minuman kemasan, sesuai adat istiadat musti ada dua Punjung (sejenis tumpeng) satu didalam rumah satu diluar (dalam tenda). Sebelum menyantap makanan yang disajikan tersebut jangan lupa Sumbangan sesuai kemampuan ditulis Nama serta jumlahnya

Setelah selesai makan sebelum bubar atau pulang pemangku adat memberitahukan jumlah sumbangan yang terkumpul kepada orang yang hadir, akan tetapi para tetua, penghulu, pemangku adat dan kerabat dekat yang berada didalam rumah belum pulang, masih ada pembahasan berikut diantaranya lama dan bentuk acara hajatan serta kesenian atau hiburan apa saja yang akan diadakan nantinya musti disampaikan pihak tuan rumah pada saat itu.

Banyak sedikitnya masyarakat yang hadir sangat tergantung dari pergaulan dan interaksi si tuan rumah dalam bermasyarakat, ibarat arisan kalau hajatan orang kita tak pernah pergi jangan harap orang lain banyak yang datang pada saat hajatan kita kecuali kerabat dekat, dalam artian bukan karena keluarga terpandang lantas banyak yang datang atau sebaliknya karena keluarga sederhana sedikit yang datang, tidak..! Semakin banyak yang datang tentu semakin besar sumbangan yang terkumpul sesuai dengan asas gontong royong untuk membiayai resepsi, bahkan dana yang terkumpul bisa melebihi biaya yang dikeluarkan selama resepsi. Hmm...tentu tuan rumah beruntung sekali. Selain faktor diatas ada salah satu sebab sedikitnya kehadiran masyarakat yaitu faktor cuaca, kalau sudah hujan lebat siap-siap tuan rumah rugi besar bisa-bisa biaya modal buat makanan dan minuman tidak kembali, makanya sebelum doa menyapu rumah si tuan rumah biasanya bernazar serta mendatangi pawang hujan (hehehehe)⛈.







 

Senin, 16 Maret 2020

TRADISI ISRA' MI'RAJ DI NAGARI LUNANG


Setiap tanggal 27 Rajab penanggalan kalender hijriah,  umat Islam memperingati peristiwa Isra Mi’raj tak terkecuali Nagari Lunang. Isra Mi’raj, Disebutkan didalam Surat Al-Isra' ayat 1 dalam Alqur'an yakni Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Pengajian di Setiap Musholla
Peringatan Isra' Mi’raj di Nagari Lunang diisi dengan kegiatan pengajian, seperti ceramah agama yang disampaikan oleh para Tuangku maupun ustadz lokal yang ada di Lunang, biasanya jadwal urutan Mushalla dari mulai awal sampai akhir tempat khatam (mti) diumumkan sebelum shalat Jum'at pada pertengahan bulan rajab di Masjid Raya Lunang.
Jadwal Isra' Mi'raj Tahun 2012

Peringatan Isra' Mi’raj dilakukan ba'da Isya diawali dengan pembacaan qalam illahi dilanjutkan dengan tausiyah, yang menarik para kaum ibu pada saat pergi ke Mushalla membawa berbagai makanan serta minuman. Dahulunya penganan yang dibawa merupakan penganan tradisional buatan sendiri seperti onde-onde (nondeh), nogosari (Lpek) dan lain sebagainya begitu juga minuman kopi dan teh, seiring perkembangan zaman penganan tersebut telah jarang kita temui, saat ini berubah berupa roti, kerupuk dan makanan ringan lainnya serta minuman kemasan (soft drink). Khusus saat mti hari terakhir atau penutup dilakukan doa bersama dilengkapi dengan singgang ayam sikunyit. Diberbagai tempat termasuk di Nagari tetangga Lunang Satu, Lunang Selatan malam puncak Isra' Mi'raj lazim diisi dengan kirab, arak-arakan, atau pawai  obor keliling umumnya dilakukan oleh para santri.


Koleksi Pribadi
Suasana Isra' Mi'raj Terkini
Isra' Mi'raj di mushalla kini kurang menarik minat kaum muda Muslim, khususnya generasi milenial, dulu selalu ramai saat berlangsung isra' mi'raj, dari Nek-nek, Mak-mak hingga Anak-anak mungkin kala itu kemajuan teknologi informasi belum semasif saat ini yang punya televisi hanya segelintir orang, androidpun belum ada. Kini Induk-induk lebih suka nonton sinetron/infotaiment didepan tv, ketika ditanya atau diajak tetangga jawabannya capek bekerja kesawah/ladang waktu siangnya sudah menjadi alasan pembenaran ketidakhadiran mereka. Kedepan menjadi tanggungjawab kita bersama (Termasuk Penulis cok dak pai, heheheπŸ™) menghidupkan kembali suasana isra' mi'raj agar semarak seperti dulu lagi, terutama Ninik mamak, Alim ulama, Pemerintahan Nagari sebagaimana yang dicanangkan oleh Pemerintah daerah Sumatera Barat program back to surau atau kembali ke Surau bukan kembali ke LaptopπŸ’»πŸ˜….


SELAMAT MEMPERINGATI ISRA' MI'RAJ TAHUN 1441 H NAGARI LUNANG